Sabtu, 14 November 2009

PERJODOHAN!

Minggu 30 Maret 2010, kurang lebih 4 bulan lagi INSYA ALLAH adalah Hari Pertunanganku dengan Faisal Rahman Bin Abdul Aziz. Seorang pria keturunan Qatar- Libanon yang tidak lain adalah rekan bisnis abiku. Dilihat dari fotonya, wajahnya tampan, kulitnya putih bersinar secerah bintang film Betrand Antolin. AHH TIDAK…dia lebih putih dari Betrand kurasa. Ahh..pokoknya putih bangetlah padahal abinya yang asli berdarah Qatar itu hitam manis. Andai saja ia tidak menikah dengan istrinya yang secantik artis Libanon Meryam Fares itu, aku yakin dia tidak akan bisa memiliki anak setampan Faisal. Alisnya tebal hitam seperti bulan sabit yang melengkung indah, hidungnya…? Hmmm…kurasa jika aku menikah dengannya, anakku nanti tidak perlu repot- repot operasi plastik untuk memancungkan hidungnya. Dia tinggi 185 CM, tentu saja berat tubuhnya ideal. Aku tau tubuhnya sangat atletis, walaupun dia belum pernah membuka bajunya di depanku.Oh tentu sajatidak, bagaimana mungkin dia pernah membuka bajunya di depanku. Bertemu dengannya saja aku belum pernah.
“What…??? Belum pernah bertemu langsung mau tunangan?” Tanya teman- temanku di kampus dan aku hanya mengangguk pelan.
“ Hmm… perjodohan itu memang sudah tradisi orang Arab yah? “ Tanya Serlia temanku yang berdarah Cina sambil melahap somay di kantin kampus.
“Tidak juga! Orang Cina, Amerika, Eropa bahkan Indonesia sekalipun pasti ada saja yang menjodohkan anak mereka , baik dengan keluarga ataupun kolega bisnisnya. “ Jelasku yang gerah dengan tudingan yang menyudutkan bangsa Arab. Kenapa “ PERJODOHAN “ selalu diidentikan dengan bangsa Arab? Padahal temanku Nadia yang asli Manado juga sering bercerita tentang praktik perjodohan di keluarganya. INTINYA PERJODOHAN ITU BUKAN HANYA TRADISI BANGSA ARAB, TAPI JUGA TRADISI HAMPIR SEMUA BANGSA DI DUNIA INI! Baik dengan tujuan mempererat tali persaudaraan, memperluas jaringan bisnis, menumpuk harta kekayaan bahkan perlunasan hutang. Sebagaimana kisah Siti Nurbaya yang harus menikah SECARA AMAT TERPAKSA dengan orang yang tidak dicintainya, karena ia harus menjadi tebusan untuk melunasi hutang- hutang ayahnya. Alhamdulillah, kondisi keluargaku yang bisa dibilang AMAT TERAMAT MAPAN, aku tak perlu bersusah payah menjual diri demi seraup uang, tak perlu KAWIN KONTRAK ( menikah dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh calon suami dengan mas kawin yang telah disepakati sebelumnya, lalu jika waktu itu habis maka secara otomatis talak jatuh pada sang istri ). Abiku juga tak perlu repot menjodohkanku dengan tujuan memperluas jaringan bisnisnya. Karena warisan yang ditinggalkan oleh orang tua abi maupun umi SANGAT BANYAK. Kurasa CUKUP UNTUK MEMBIAYAI SERIBU ORANG dengan gaya hidup yang mewah dalam jangka waktu 1 abad ( Kecuali jika ada revolusi politik, gempa, tsunami atau bencana apapun yang dapat merusak dunia iniu dalam sekejap ). Tapi mengapa AKU ANAK PERTAMANYA INI HARUS DIJODOHKAN DENGAN ANAK TEMAN ABIKU ITU?
Bersambung….

1 komentar:

Anonim mengatakan...

(aku tak perlu bersusah payah menjual diri demi seraup uang, tak perlu KAWIN KONTRAK ( menikah dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh calon suami dengan mas kawin yang telah disepakati sebelumnya, lalu jika waktu itu habis maka secara otomatis talak jatuh pada sang istri ). Abiku juga tak perlu repot menjodohkanku dengan tujuan memperluas jaringan bisnisnya. Karena warisan yang ditinggalkan oleh orang tua abi maupun umi SANGAT BANYAK. Kurasa CUKUP UNTUK MEMBIAYAI SERIBU ORANG dengan gaya hidup yang mewah dalam jangka waktu 1 abad ( Kecuali jika ada revolusi politik, gempa, tsunami atau bencana apapun yang dapat merusak dunia iniu dalam sekejap ). Tapi mengapa AKU ANAK PERTAMANYA INI HARUS DIJODOHKAN DENGAN ANAK TEMAN ABIKU ITU?)
untuk hal perjodohan itu tidak ada masalah,, asal kan perjodohan tanpa paksaan,, untuk kekayaan itu tidak abadi... walaupun revolusi politik, gempa, tsunami atau bencana apapun yang dapat merusak dunia iniu dalam sekejap !!!! bisa juga kekeayaan hancur dan hilang gara gara kesombongan seorang yang kaya..... by alkaff