Jumat, 20 November 2009

Nasi Briani!


Bahan :

• 800 gr Beras putih
• 500 cc Air
• 250 cc Susu sapi
• 1 sdt Garam
• 1/4 sdt Pewarna kuning
• 500 gr Daging kambing (potong - potong)
• 1/2 biji Pala
• 8 sdm Minyak samin
• Cengkeh, kayu manis dan kapulaga secukupnya
• 1 btg Serai (memarkan)
• 1000 cc Air
• Bawang goreng secukupnya

Bumbu yang dihaluskan :

• 10 siung Bawang merah
• 5 siung Bawang putih
• 2 sdm Ketumbar
• 1 sdm Merica
• 1 sdt Jinten
• 1/2 sdt Adas
• 1/2 jari Jahe
• 1/2 jari Kunyit
• 200 gr Tomat merah
• Garam secukupnya

Cara Memasak :

• Beras dikukus hingga setengah matang, angkat.
• Masukkan beras tersebut kedalam panci, tambahkan air dan garam
• Tambahkan pula susu, 3 sdm minyak samin dan pewarna kuning.
• Aduk dan masak hingga airnya terserap oleh beras, angkat.
• Panaskan 5 sdm minyak samin dalam wajan, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum.
• Masukkan daging, pala, kayu manis, cengkeh, kapulaga dan serai, aduk rata.
• Tambahkan air, masak hingga airnya mengering dan daging menjadi empuk, angkat.
• Campurkan daging tersebut kedalam beras tadi, aduk hingga rata.
• Kukus hingga matang, angkat dan sajikan dengan taburan bawang goreng diatasnya.

Sambosa!


Bahan:
Minyak goreng
Kulit:
250 g tepung terigu
50 ml air
1 butir telur ayam, kocok
1 sdm mentega, lelehkan
Isi:
1 sdm mentega
75 g bawang Bombay, cincang
1 batang daun bawang, iris halus
200 g daging kambing cincang

Haluskan:
3 cm kunyit
1 siung bawang putih
2 cm jahe
1 sdt garam
Cara membuat:
# Kulit: Campur dan aduk semua bahan menjadi satu. Uleni hingga adonan kalis.
# Diamkan selama 30 menit.
# Gilas adonan hingga tipis. Potong ukuran 7×7 cm. Sisihkan.
# Isi: Panaskan mentega hingga leleh.
# Tumis bawang Bombay, daun bawang dan bumbu halus hingga harum.
# Masukkan daging kambing, aduk hingga berubah warna dan kering. Angkat. Dinginkan.
# Isi tiap potongan adonan dengan 1 sdm adonan isi. Lipat bentuk segitiga. Tekan-tekan kelilingnya hingga rapat.
# Goreng dalam minyak panas di atas api sedang hingga kuning kecokelatan.
# Angkat dan tiriskan.

± Untuk 16 Porsi

KAFTA ( Hamburger Arab ) !



Resep Bahan :

• 200 gram daging kambing giling
• 1/4 buah bawang bombay, dicincang halus
• 2 siung bawang putih, dicincang halus
• 1/2 sendok teh jintan bubuk
• 1/2 sendok teh ketumbar bubuk
• 1 tangkai seledri, diiris halus
• 1/2 sendok teh merica bubuk
• 1 sendok teh garam
• 1/4 sendok teh gula pasir
• 1 sendok makan margarin untuk olesan

Resep Bahan Pelengkap :

• 12 buah roti tawar, dibuang kulitnya, dipipihkan
• 12 lembar daun selada
• 1 buah tomat, dipotong-potong
• 50 gram ketimun, dipotong-potong
• 75 gram yoghurt tawar
• tusuk gigi

Cara Membuat :

1. Aduk rata semua bahan.
2. Lilitkan di tusuk sate. Bakar sampai matang sambil dioles margarin.
3. Lepaskan dari tusuk sate.
4. Ambil roti tawar. Letakkan daun selada. Beri daging, ketimun, dan tomat. Gulung. Semprot dengan yoghurt jika suka.
5. Sajikan

± Untuk 12 Porsi

Sabtu, 14 November 2009

Menjaga Hak Keturunan Rasulullah saw Dalam Perkawinan

Seperti kita telah ketahui dalam beberapa hadits Rasulullah saw, jika ada seseorang yang tidak memelihara hak keturunan Rasulullah saw (syarifah) tersebut, maka ketahuilah bahwa orang tersebut tidak akan mendapat syafa'at dari Rasulullah saw, sebagaimana hadits beliau yang diriwayatkan oleh Thabrani, Al-Hakim dan Rafi'i:

"… maka mereka itu keturunannku diciptakan (oleh Allah) dari darah dagingku dan dikaruniai pengertian serta pengetahuanku. Celakalah (neraka wail) bagi orang dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka dan memutuskan hubunganku dari mereka. Kepada mereka itu Allah tidak akan menurunkan syafa'atku."

Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa keturunan nabi saw akan terputus hubungannya dengan Nabi saw, jika terjadi perkawinan antara syarifah dengan lelaki yang nasabnya tidak menyambung kepada nabi saw. Mengapa demikian ? Karena anak dari perkawinan syarifah dengan lelaki yang bukan keturunan Rasulullah saw, adalah bukan seorang sayyid (bukan keturunan Rasulullah saw). Dan jika syarifah tersebut melahirkan amak yang bukan dari hasil perkawinan dengan seorang sayid, maka putuslah hubungan nasab anak tersebut dengan Rasulullah saw, dan nasab anak tersebut berlainan dengan nasab ibunya yang bernasab kepada Rasulullah saw. Dan inilah yang dimaksud dengan pemutusan hubungan dengan Rasulullah saw.

Dan jika telah terjadi pemutusan hubungan tersebut, maka menurut hadits di atas Nabi Muhammad tidak akan memberi syafa'atnya kepada orang yang memutuskan hubungan keturunannya kepada Rasulullah saw.

Kafaah syarifah merupakan salah satu dari keridhaan Rasulullah saw. Hal ini dijelaskan dengan hadits-haditsnya pada uraian yang terdahulu. Maka sudah menjadi kewajiban bagi kaum muslimin yang beriman untuk menjaga dan melaksanakan perkawinan syarifah dengan yang sekufu' agar mendapat ridho Rasulullah saw. Sebaliknya jika ada orang yang bukan keturunan Rasulullah saw menikah dengan seorang syarifah, maka mereka dengan terang-terangan telah melecehkan hadits Rasulullah saw, dan orang tersebut dapat digolongan sebagai orang yang tidak menunjukkan akhlaq yang baik kepada Rasulullah saw, bahkan orang tersebut telah termasuk golongan yang menyakiti Siti Fathimah dan seluruh keluarganya.

Disamping itu terdapat pula hadits-hadits lain yang mensinyalir bahwa seorang laki-laki yang tidak mengenal hak-hak keturunan Rasulullah saw, di mana nasabnya tidak bersambung kepada Rasulullah saw tetapi menikahi seorang syarifah, dapat digolongkan sebagai seorang munafik, anak yang lahir dari hasil tidak suci, yaitu dikandung oleh ibunya dalam keadaan haidh, atau bahkan dapat dikatakan orang tersebut adalah anak haram! Sebagaimana hal itu disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adi' dan Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda :

'Barangsiapa tidak mengenal hak keturunanku dan Ansharnya, maka ia salah satu dari tiga golongan: Munafiq, atau anak haram atau anak dari hasil tidak suci, yaitu dikandung oleh ibunya dalam keadaan haidh'.

Terakhir, mari kita mengkaji kembali dengan teliti beberapa peringatan Rasulullah saw yang diberikan kepada umatnya, agar kita tidak termasuk orang yang dapat dikategorikan melecehkan perkataan Rasulullah saw dengan sengaja melanggar hak-hak keturunan beliau saw, ataupun memutuskan hubungan beliau saw dengan anak cucunya melalui pernikahan syarifah dengan lelaki yang bukan sayyid.

marilah kita para keluarga Alawiyin berusaha agar tetap menjaga dan memelihara hak-hak keturunan Rasulullah saw tersebut dengan baik. Semoga Allah memberi kekuatan iman kepada kita semua untuk tetap menjaga dan memelihara hak-hak keturunan beliau saw dengan baik.

Amiinn

PERJODOHAN!

Minggu 30 Maret 2010, kurang lebih 4 bulan lagi INSYA ALLAH adalah Hari Pertunanganku dengan Faisal Rahman Bin Abdul Aziz. Seorang pria keturunan Qatar- Libanon yang tidak lain adalah rekan bisnis abiku. Dilihat dari fotonya, wajahnya tampan, kulitnya putih bersinar secerah bintang film Betrand Antolin. AHH TIDAK…dia lebih putih dari Betrand kurasa. Ahh..pokoknya putih bangetlah padahal abinya yang asli berdarah Qatar itu hitam manis. Andai saja ia tidak menikah dengan istrinya yang secantik artis Libanon Meryam Fares itu, aku yakin dia tidak akan bisa memiliki anak setampan Faisal. Alisnya tebal hitam seperti bulan sabit yang melengkung indah, hidungnya…? Hmmm…kurasa jika aku menikah dengannya, anakku nanti tidak perlu repot- repot operasi plastik untuk memancungkan hidungnya. Dia tinggi 185 CM, tentu saja berat tubuhnya ideal. Aku tau tubuhnya sangat atletis, walaupun dia belum pernah membuka bajunya di depanku.Oh tentu sajatidak, bagaimana mungkin dia pernah membuka bajunya di depanku. Bertemu dengannya saja aku belum pernah.
“What…??? Belum pernah bertemu langsung mau tunangan?” Tanya teman- temanku di kampus dan aku hanya mengangguk pelan.
“ Hmm… perjodohan itu memang sudah tradisi orang Arab yah? “ Tanya Serlia temanku yang berdarah Cina sambil melahap somay di kantin kampus.
“Tidak juga! Orang Cina, Amerika, Eropa bahkan Indonesia sekalipun pasti ada saja yang menjodohkan anak mereka , baik dengan keluarga ataupun kolega bisnisnya. “ Jelasku yang gerah dengan tudingan yang menyudutkan bangsa Arab. Kenapa “ PERJODOHAN “ selalu diidentikan dengan bangsa Arab? Padahal temanku Nadia yang asli Manado juga sering bercerita tentang praktik perjodohan di keluarganya. INTINYA PERJODOHAN ITU BUKAN HANYA TRADISI BANGSA ARAB, TAPI JUGA TRADISI HAMPIR SEMUA BANGSA DI DUNIA INI! Baik dengan tujuan mempererat tali persaudaraan, memperluas jaringan bisnis, menumpuk harta kekayaan bahkan perlunasan hutang. Sebagaimana kisah Siti Nurbaya yang harus menikah SECARA AMAT TERPAKSA dengan orang yang tidak dicintainya, karena ia harus menjadi tebusan untuk melunasi hutang- hutang ayahnya. Alhamdulillah, kondisi keluargaku yang bisa dibilang AMAT TERAMAT MAPAN, aku tak perlu bersusah payah menjual diri demi seraup uang, tak perlu KAWIN KONTRAK ( menikah dalam jangka waktu yang telah ditentukan oleh calon suami dengan mas kawin yang telah disepakati sebelumnya, lalu jika waktu itu habis maka secara otomatis talak jatuh pada sang istri ). Abiku juga tak perlu repot menjodohkanku dengan tujuan memperluas jaringan bisnisnya. Karena warisan yang ditinggalkan oleh orang tua abi maupun umi SANGAT BANYAK. Kurasa CUKUP UNTUK MEMBIAYAI SERIBU ORANG dengan gaya hidup yang mewah dalam jangka waktu 1 abad ( Kecuali jika ada revolusi politik, gempa, tsunami atau bencana apapun yang dapat merusak dunia iniu dalam sekejap ). Tapi mengapa AKU ANAK PERTAMANYA INI HARUS DIJODOHKAN DENGAN ANAK TEMAN ABIKU ITU?
Bersambung….

Kamis, 12 November 2009

Enaknya Jadi Penulis!

saudaraku semoga artikel ini bermanfaat bagi sdr2 yang ingin menjadi penulis,dengan jadi penulis kita dapat banyak banget keuntungan , diantaranya :

1. dapet duit ( biasanya penulis dapet royalti 10 % dari harga buku di toko buku, misalnya . harga buku kita 100 ribu,penulis dapat 10rb X 1juta copy ( misal klo laku 1 juta copy ) = 10 M.

2. dapet fans, teman, relasi, saudara ( karena buku kita bisa dibaca banyak orang baik di dalam negeri maupun luar negeri ).

3.investasi ilmu dunia akhirat ( jika kita sudah meninggal semua amalan kita terputus kecuali 3 hal, 1. anak soleh, 2. amal jariah,3. ilmu yang bermanfaat ). nah misalkan di buku yang kita tulis kita mengajak pembaca untuk berbuat kebaikan, maka otomatis itu akan menjadi ilmu yang bermanfaat buat kita yang akan ngalir terus walaupun kita udah meninggal.

semoga bermanfaat yah

thanks seneng bisa jadi temanmu, semoga silaturahmi tetap terjalin

Syarifah Aliyyah Shihab
Penulis Best Seller( novel THE POWER OF FIRST LOVE, KAWIN KONTRAK, LOVE STORY ) dan buku BERLIAN HATI.