Selasa, 14 Juli 2009

NASIHAT ORANG TUA TERHADAP ANAK !

Wahai anakku, semoga Allah SWT memberi umur panjang kepadamu untuk taat kepada-Nya dan membembingmu ke jalan orang-orangyang dicintaiNya.

Rasulullah Saw bersabda:
“Tanda-tanda kebencian Allah terhadap seseorang ialah apabila ia menyia-nyiakan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna. Apabila umur seseorang berlalu tetapi ia tidak menggunakanya untuk melakukan ibadah yang diperintahkan Allah, maka pantas baginya menyesal sepanjang masa.barang siapa yang telah berumur lebih darempat puluh tahun sedangkan amal baiknya belum mengalahkan kemaksiatannya, maka hendaklah ia bersiaga masuk neraka.”

Wahai anakku, nasihat itu mudah. Yang sukar adalah menerimanya, sebab nasihat itu akan terasa pahit bagi orang yang memperturutkan kehendak nafsunya. Dan janganlah engkau hidup dalam keadaan miskin amal dan kehilangan semangat kerja. Tanamkan dalam dirimu, bahwa ilmu yang tidak disertai amal tidak akan menyelamatkanmu.

Wahai anakku, selama kamu tidak beramal selama itu pula kamu tidak tidak akan mendapat pahala.

Rasulullah Saw bersabda:
“Perhitungkanlah dirimu sebelum amalmu diperhitungkan dan timbanglah amalmu sebelum ditimbang hari kiamat nanti.”

Ali bin Abi Thalib juga menegaskan:
“Barang siapa berprasangka bahwa tanpa bersusah payah ia dapat mencapai surga, maka itu bagaikan mimpi di siang bolong. Barang siapa yang berprasangka bahwa semata-mata dengan menggunakan kecakapan dan kekuatan ia dapat mencapai sesuatu, maka berarti ia sudah tidak membutuhkan Allah.”

Rasulullah Saw bersabda:
“Orang pandai adalah orang yang mengetahui dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang bodoh adalah yang memperturutkan kehendak nafsunya dan selalu berangan-angan kosong terhadap kemurahan Allah.”

Wahai anakku, hiduplah sekehendak hatimu, tetapi ingat kamu akan mati. Cintailah siapa saja yang kamu suka. Tetapi ingat, kamu akan mendapatkan balasan setimpal dengan perbuatanmu itu!

Wahai anakku, ilmu tanpa disertai amal adalah gila dan amal tanpa ilmu sangat sia-sia. Ilmu pengetahuan tidak akan menjauhkan dirimu dari kemaksiatan di dunia ini, tidak akan membawamu kepada jalan ketaatan kepada Allah Swt, tidak akan dapat memelihara kamu dari amukan neraka jahannam, bila semua ilmumu itu tidak diamalkan.

Wahai anakku, jadikanlah cita-citamu sebagai ruh. Kekalahan menjadi belenggu hawa nafsu, dan mati menjadi pakaianmu. Rumah masa depanmu adalah kuburan. Setiap saat, ahli kubur menunggu kehadiranmu di tengah-tengah mereka. Oleh karena itu, pelihara dan jagalah dirimu. Jangan sampai kamu hadir di tengah-tengah mereka dengan keadaan compang-camping, tidak membawa bekal apapun.

Abu Bakar As Sidik berkata:
“Tubuh ini ibarat sangkar burung atau kandang binatang.”

Wahai anakku, hendaklah kamu berlindung kepada Allah Swt. Janganlah sampai dirimu menjadi binatang seperti yang dicerminkan Allah Swt dalam firmanNya:
“Dan sesungguhkan Kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah. Dan mereka mempunyai telinga, tapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka itulah orang-orang lalai.” (QS. Al Araaf: 179)

Wahai anakku, jika menurut engkau dengan hanya memiliki ilmu saja sudah cukup tanpa perlu diamalkan, maka akan sia-sialah seruan Allah yang menyuruh kamu berdoa dan beristigfar.

Allah Swt berfirman:
“Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Robbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Al Israa: 79)
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah.” (Adz Dzuriyaat: 17-18)
“Yakni orang-orang yang berdoa: ‘Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.’ Yakni orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, dan yang memohon ampunan di waktu sahur.” (Al Imran: 16-17)

Rasululloh Saw bersabda:
“Ada tiga suara yang dicintai Allah, yaitu: suara ayam jantan yang berkokok menjelang waktu subuh, suara orang yang membaca Al Qur’an dan suara orang yang memohon ampunan di waktu subuh.”

Wahai anakku, puncak ilmu pengetahuan adalah apabila dirimu mengetahui sedalam-dalamnya makana “taat” dan “ibadat”. Ketahuilah anakku, bahwa taat dan ibadat ialah tunduk kepada Allah. Melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala laranganNya, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.

Wahai anakku, hendaklah setiap perkataan, perbuatan, dan apa saja yang kamu tinggalkan sesuai dengan hukum syara’. Jalan ibadah hanya dapat ditempuh dengan mendidik kehendak nafsu dan berjihad mengalahkan nafsu syahwat yang tak terkendali. Ini dapat kau lakukan hanya dengan riyadhah (shaum) dan ketajaman pedang pendidikan, bukan dengan tutur kata yang manis dan ajakan yang menarik perhatian.
Ketahuilah anakku, lidah yang berucap dan hati yang tertutup oleh kelalaian dan nafsu yang rendah merupakan tanda-tanda kemalangan yang besar. Jika nafsu tidak kamu tundukkan dengan kesungguhan jihad, maka hatimu tidak akan bercahaya ma’rifat kepada Allah Swt.

( Dikutip Dari Sebuah Buku, But Aliyyah Lupa Judul Bukunya, Smg Allah SWT Merahmati Penulis Buku Ini. Amin...)

Tidak ada komentar: